RUMAHKOPI MATITI, JAMBI - Kopi Ekselsa (Excelsa Coffee – Coffea dewevrei) ditemukan pertamakali oleh A. Chevalier pada tahun 1905 di Afrika Barat, di sekitar Sungai Char, dekat Danau Chad. Kopi Ekselsa sangat mirip dengan Kopi Liberica (Coffea liberica). Kopi Ekselsa tidak terlalu peka terhadap penyakit HV seperti hanya Kopi Arabika. Kopi Jenis ini sangat cocok dibudidayakan di dataran rendah yang basah karena memang daya tahan hidup kopi ini sangat kuat. Kopi Ekselsa memiliki daun bulat dengan pinggiran agak halus, daun yang masih muda akan berwarna ungu agak merah terbakar sebelum akhirnya beralih ke warna hijau setelah usia tua, meski demikian beberapa daun masih menampakkan aksen ungu. Kopi ini berbatang kekar dan mampu mencapai 9 meter dengan cabang primer yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang yang tua. Kopi jenis Excelsa memang tidak terlalu populer dunia, namun sangat populer di Filipina.
Profil Kopi Ekselsa (Coffea dewevrei)
Tahun Spesies ditemukan 1905Kromosom (2n) 22
Bunga berubah ke biji kopi matang 12 Bln
Biji kopi matang Tidak Jatuh
Hasil panen (kg biji / ha) 800-1200
Suhu optimal rata-rata tahunan Mampu di atas 30° C
Tumbuh di ketinggian 1-200 m
Hemileia vastatrix Bertahan
Nematodes Bertahan
Koleroga Noxia Bertahan
Tracheomycosis Bertahan
Kandungan Kafein 2%
Bentuk biji kopi Tidak seragam
Karakter rasa Dominan Pahit
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !