Surip Mawardi - Bapak Kopi Indonesia

Minggu, 30 Desember 2012



RUMAHKOPI MATITI, SURABAYA - Kalau ada orang yang selalu sibuk melayani sapaan dan pertanyaan dari para undangan termasuk petanikopi selama berlangsungnya acara Temu lapang Kopi 2011 kemarin, DR. Surip Mawardi lah orangnya. Namanya tak pernah berhenti disebutkan dalam setiap acara diskusi saat para petani kopi menyampaikan apresiasinya terhadap peneliti senior Puslit Koka ini. Perjalanan saya ke perkebunan kopi di Toraja yang sudah dirancang jauh-jauh hari sengaja ditunda demi memenuhi undangan mendadak yang disampaikan oleh beliau. Sebuah keputusan yang tentu saja tak pernah disesali untuk bisa berkunjung ke sebuah lembaga sepenting Puslit Koka dan bertemu dengan banyak peneliti kopi dan tentu saja Surip Mawardi (51).

Menempuh pendidikan dibidang pertanian di Universitas Gajah Mada bidang Agronomi dan mengambil spesialisasi pemuliaan tanaman, lulus di tahun 1980. Berhak menyandang gelar Doktor di fakultas yang sama pada tahun 1996 . Saat ini ia tengah gencar menjalankan Motramed atau Model Kemitraan Bermediasi dengan meningkatkan mutu produksi kopi dan sistem pemasaran dengan bekerjasama dengan eksportir kopi.
Prestasi yang baru saja ia raih bersama tim dari Puslit adalah mentransformasi para petani di Kecamatan Sumberweringin, Kabupaten Bondowoso yang berhasil meningkatkan mutu kopi mereka dan diekspor sebanyak lebih dari 6 ton ke negara tujuan Swiss. Sebuah kerjsama antara kelompok tani Bondowoso dengan pihak Bank Indonesia, Puslit Koka, PT Indokom Citrapersada, dan Pemda setempat.

Suheri, salah satu petani kopi di Bondowoso yang menemui saya dalam kesempatan terpisah menyinggung peran yang dimainkan Puslit Koka khususnya Surip Mawardi yang membekali petani dengan sistem olah basah.”Dulunya kami hanya panen lalu langsung menjualnya ke pihak lain dengan harga murah karena masih berbentuk gelondong merah atau tidak diproses sama sekali. Belum lagi hasil panen yang kurang baik, maklum waktu itu kami hanya ngasal saja”.

Bukan saja pengolahan basah yang diajarkan oleh Surip karena sebagai ahli pemuliaan tanaman ia paham betul tentang hama tanaman kopi seperti karat daun yang menjadi momok menakutkan para petani. Ia memberikan cara-cara penanggulangan untuk menghadapi jamur ini agar petani bisa mengatasi dengan pengendali hama yang ramah lingkungan sebagaimana dipamerkan pada Temu Lapang Kopi kemarin.
 
Bondowoso adalah daerah kesekian karena bapak yang dikaruniai tiga anak ini telah lama melakukan model Motramed di berbagai daerah seperti Lampung untuk kopi robusta, Dampit Malang, Tabanan, Bali dan daerah-daerah lainnya. Sejak tahun 2011 suami dari Titik Daryati (49) ini juga gencar mengkampanyekan perlindungan Geographical Identification (GI) misalnya untuk petani kopi Arabika di Kintamani yang bekerjasama dengan kedutaan Prancis.

Dalam sebuah seminar International Coffee Organization di London tahun 2008 Surip sudah mewanti-wanti agar semua pihak yang berkepentingan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang GI agart idak terjadi konflik dibidang hak cipta yang pada akhirnya akan merugikan banyak pihak terutama para petani itu sendiri.

Tidak akan pernah habis bercerita tentang orang penting di dunia kopi ini. Jika F. Scott Fitzgerald mengatakan action is character, dialah Surip Mawardi seorang yang cukup berbicara dengan tindakan nyata dan petani kopi pun akan menyebut namanya dengan rasa hormat. (cikopi)
Share this article :

3 komentar:

  1. sippp... maju terus kopi indonesia

    BalasHapus
  2. sippp... maju terus kopi indonesia

    BalasHapus
  3. Masdar17.21

    Sy dr kel tani kopi G.Guntur, Ds.Loa Majalaya,Kab Bdg, saat ini sdg panen raya, ingin menawarkan kopi arabica nya, gabah, beras, green bean, roastbean, hub.: 081316131187

    BalasHapus

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina atau spam, mari kita lupakan segera, tidak seorangpun yang menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, maka kami hormat kepada Anda.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Translate

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rumah Kopi Matiti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger