Perempuan Kopi

Minggu, 30 Desember 2012

Judul : Perempuan Kopi

Penulis : Dewi Nova

Penerbit : Air Publisher, Banten

Cetakan : I, Februari 2012

Tebal : xi + 144 halaman

ISBN : 978-602-99042-6-0

Peresensi : Antok Serean

Apa kaitan perempuan dan kopi? Aroma kopi meruap di tiap cerpen; menghadirkan rasa khas manis sekaligus getir. Bak kopi hidup yang menyertai perjuangan perempuan-perempuan tangguh menuntut kemerdekaannya. Cerita-cerita tentang yang diharap, sebagai perempuan kepada lelaki yang kekasih, sebagai buruh kepada perusahaan, sebagai petani kepada negara, sebagai umat kepada lembaga negara, sebagai warga terhadap negara. Harapan tentang hidup bersama yang saling memanusiakan (vii). Penulis buku ini yang juga perempuan menyublimkan dalam frasa bernas Perempuan Kopi.

13 cerpen dalam buku ini lahir dari pengalaman tubuh, hati, dan pikiran. Juga peristiwa-peristiwa dalam perjalanan bekerja dengan organisasi kemanusiaan di desa-desa asal buruh migran dan kota-kota industri di Jawa, pada situasi konflik di Aceh dan Nusa Tenggara Timur, dan ibu kota Jakarta yang kadang terkait begitu cepat dengan kota-kota di India dan Thailand (ix): Palang Bambu Daun Sirih, Negeri Pupu, Ciuman, Anak, Kebun Teh, Kartini, Pengadilan, Perempuan Kopi, Rumah Tanah, Jade Luka di Mae Sot, Kekasih Pagi, Café Kharghar, dan Tubuh.

Ada tiga cerpen bertema queer, yaitu Anak, Kekasih Pagi, dan Café Kharghar.

Cerpen Anak berkisah tentang perempuan yang memaknai anak dalam pernikahan, sekaligus pergulatan batin menginginkan benih dari laki-laki yang bukan suaminya. Meski pada akhirnya rahim di tubuhnya terisi benih suaminya yang tak memaksa memiliki anak. Lompatan cerita 16 tahun kemudian serupa titik balik yang menguatkan makna anak. Anak perempuannya comes out lesbian. Dan ia merasa menyesal sebagai perempuan, sebagai Ibu, karena tak cukup memahami anaknya. Ia minta maaf pada anak perempuannya dan melapangkan jalan terbaik bagi pilihan hidupnya.

Cerpen Kekasih Pagi bercerita tentang cinta sepasang perempuan yang tumbuh di sela-sela pagar pernikahan. Tokoh aku berkenalan dengan Niati di ruang tunggu dokter. Cerita bergulir linier dengan pertemuan demi pertemuan saat pemeriksaan ovari, tokoh aku berkunjung ke rumah Niati, Niati berkunjung ke rumah tokoh aku, jalan-jalan ke toko buku, tanpa sepengetahuan suami Niati. Cinta berbunga indah dalam ruang batin keduanya. Hingga tiba di titik kulminasi, hubungan itu diketahui suaminya. Pertemuan ketiganya di café kopi menyisakan lelehan air mata tatkala laki-laki itu menarik paksa tangan Niati sambil mengumpat,”Sakit!”

Cerpen Café Kharghar bertutur tentang kompleksitas tokoh Siva dengan dirinya sendiri, dengan cinta laki-laki yang bukan suaminya, tentang posisinya sebagai aktivis perempuan yang dituduh selingkuh dengan laki-laki lain, mempersoalkan moral. Café Kharghar di India menjadi simpul awal dan akhir. Kesan obrolan dengan Adhikary, cinta Saiful yang ditolak mati-matian, tempat diskusi dengan sahabatnya, Akbar dan Sanjay. Ia kembali ke India untuk terapi menari sekaligus bekerja penuh waktu, meski tawaran dari Indonesia memanggil-manggil untuk pulang.

Cerpen-cerpen lain berupaya memberontak tangan penguasa yang mengebiri kemanusiaan. Cerpen Kebun Teh, perusahaan hanya membalas remah atas keringat buruh yang telah mengabdi sejak buyutnya, pun masih memerah keringat istri para buruh di ranjang mereka. Pada Perempuan Kopi, negara dan gereja asyik masyuk memenjarakan para perempuan petani kopi, membunuh para lelakinya, menebangi pohon-pohon kopi yang menghidupi rakyat (vii). Membaca buku ini sembari meneguk kopi serasa merenungkan manis-getir sejarah, menggugah kekinian, dan mengobarkan semangat perubahan demi masa depan lebih baik. Tabik.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rumah Kopi Matiti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger